Applied Linguistics




Assalamualaikum my readers..
Di kesempatan kali jni,saya igin berbagi informasi tntang kajian linguistik terapan,khususnya stilistika,Let’s read ...

Linguistik memberi manfaat langsung kepada orang yang berkecimpung dalam kegiatan yang berhubungan dengan bahasa seperti linguis,khususnya calon  guru bahasa seperti saya,dan enggak tahu kenapa saya lebih tertarik kepada kajian stilistika,karena yang bisa saya bayangkan kajian ini luas tapi menyenangkan karena membahas tentang gaya bahasa,dari saya SD sampai SMA selalu ketemu yang namanya puisi,dan puisi ini termasuk kedalam kajiannya,enggak kebayang dong gimana asiknya belajar stilistika dalam bahasa inggris,dan saya bakalan jelasin sedikit nih apasih sebenarnya stilistika itu.. Selamat membaca:)
A.      Hakikat Stilistika
 
Stilistika adalah bagian dari linguistik  yang memusatkan perhatiannya pada variasi gaya bahasa, terutama bahasa dalam kesusastraan. Sejalan dengan ungkapan tersebut, stilistika adalah ilmu yang menyelidiki bahasa yang digunakan dalam karya sastra dan penerapan linguistik pada penelitian gaya bahasa.
Istilah “stilistika” diserap dari bahasa bahasa Inggris stylistics yang diturunkan dari kata style yang berarti ‘gaya’. Secara etimologi, istilah style atau gaya itu sendiri menurut Shipley (1979:314) dan Mikics (2007:288) berasal dari bahasa Latin stilus, yang berati ‘batang atau tangkai’, menyaran pada ujung pena yang digunakan untuk membuat tanda-tanda (tulisan) pada tanah liat yang berlapis lilin (metode kuno dalam menulis). Jadi, secara sederhana stilistika dapat diartikan sebagai ilmu tentang gaya bahasa. 
 
Penelitian stilistika penting untuk dilakukan dalam kerangka penelitian sastra karena stilistika memungkinkan kita mengidentifikasi ciri khas teks sastra (Wellek dan Warren, 1989:226; dan Bradford, 1997:xi). Selain itu, stilistika dapat memberikan manfaat bagi pembaca sastra, guru sastra, kritikus sastra, dan sastrawan. Stilistika dapat membantu pembaca sastra untuk lebih memahami seluk-beluk bahasa sastra, baik dari aspek bunyi, kata, kalimat, hingga wacana sastra. Guru sastra pun dapat memanfaatkan stilistika sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran sastra khususnya untuk mengajarkan pemaknaan puisi dari aspek bahasanya. Kritikus sastra dapat pula memanfaatkan stilistika sebagai salah satu alternatif teori dalam mengkaji/mengkritik karya sastra dari sudut pandang bahasanya. Sementara bagi sastrawan sebagai pencipta karya sastra, stilistika dapat memberikan kontribusi pemahaman tentang ragam bahasa sastra sehingga para sastrawan dapat lebih meningkatkan kualitas karya sastranya. 
 

B.       Stilistika Sastra dan Stilistika Linguistik
Stilistika merupakan pengkajian sastra dari perspektif linguistik.Beberapa pandangan pakar di atas menjelaskan bahwa dasar pemahaman linguistik menjadi kebutuhan mutlak jika ingin menerapkan teori stilistika. Wellek dan Warren (1989:221) lebih menegaskan bahwa stilistika tidak dapat diterapkan dengan baik tanpa dasar linguistik yang kuat karena salah satu penelitian utamanya adalah kontras sistem bahasa karya sastra dengan penggunaan bahasa pada zamannya. Dengan demikian, pemahaman stilistika sebagai “ilmu gabung” (linguistik dan sastra) merupakan suatu hal yang tidak terhindarkan (Sayuti, 2001:173).
Penggabungan dua disiplin ilmu, yaitu linguistik dan sastra menyebabkan terjadinya dikotomi arah kajian atau penelitian stilistika. Teori stilistika dapat diterapkan dalam kerangka penelitian bahasa (linguistik), dan dapat pula diterapkan dalam penelitian sastra. Teori stilistika yang digunakan dalam kerangka penelitian bahasa (linguistik) lazim disebut stilistika linguistik, atau dalam istilah Hendricks (dalam Aminuddin, 1995:22) disebut stylolinguistik. Sementara teori stilistika yang digunakan dalam kerangka penelitian sastra sering disebut stilistika sastra. Oleh sebab itu, secara umum, dibedakan dua jenis stilistika yaitu stilistika linguistik atau linguistics stylistics dan stilistika sastra atau literary (poetic) stylistics (Missikova, 2003:15).
Persamaan antara stilistika linguistik maupun stilistik sastra terletak pada objek kajian yaitu bahasa dalam karya sastra, karena stilistika menurut Wynne (2005:1) dan Crystal (2000:99) adalah kajian terhadap bahasa sastra. Perbedaan keduanya terletak pada tujuan akhir kajian atau penelitian. Orientasi akhir kajian stilistika linguistik hanya untuk mendeskripsikan berbagai fenomena kebahasaan dalam karya sastra, tanpa memperhatikan efek estetika dari penggunaan bahasa tersebut. Darwis (2002:91) menyatakan bahwa dalam stilistika linguistik tidak terdapat kewajiban untuk menjelaskan keterkaitan antara pilihan kode bahasa (bentuk linguistik) dan fungsi atau efek estetika atau artistik karya sastra. Stilistika linguistik tidak lain hanyalah berupa penerapan teori linguistik untuk mengungkap berbagai unsur kebahasaan dalam teks sastra. Penerapan teori linguistik pada sastra ini yang lazim dikenal dengan istilah “linguistik sastra” atau “literary linguistics” (Fabb, 2003:446).
Dalam hal ini, stilistika sastra bertujuan mengungkap hakikat yang terselubung di balik berbagai fenomena kebahasaan tersebut, hakikat yang menjadi tujuan utama dari sastra, yaitu dulce et utile (menghibur dan bermanfaat), atau dalam istilah Bressler (1999:12) disebut to teach (mengajar) dan to entertain (menghibur). Dengan demikian, penelitian stilistika sastra selain dapat mengungkap efek estetika sebagai buah kreativitas pengarang, juga mampu mengungkap makna di balik bahasa yang estetis tersebut.


  Prosedur Implementasi Teori Stilistika
Kaitannya dengan prosedur penerapan teori stilistika dalam penelitian/kajian sastra, Wellek dan Warren (1989:226) menyebutkan dua kemungkinan pendekatan analisis stilistika. Pertama, dimulai dengan analisis sistematis tentang sistem linguistik karya sastra, dan dilanjutkan dengan interpretasi tentang ciri-cirinya dilihat dari tujuan estetis karya tersebut sebagai “makna total”. Dalam hal ini, gaya akan muncul sebagai sistem linguistik yang khas dari karya atau sekelompok karya. Kedua, mempelajari sejumlah ciri khas membedakan sistem

http://muhamadhanif.staff.iainsalatiga.ac.id/2013/09/13/stilistika-deskriptif/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADVISABILITY:SHOULD,OUGHT TO,HAD BETTER

UTS

SYNTAX